Hadits ke-8


Dari Ali Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Cukuplah bagi sekelompok orang berjalan untuk mengucapkan salam salah seorang di antara mereka dan cukuplah bagi sekelompok orang lainnya menjawab salam salah seorang di antara mereka." Riwayat Ahmad dan Baihaqi.

Hadits ke-7


Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaklah salam itu diucapkan yang muda kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak." Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Muslim: "Dan yang menaiki kendaraan kepada yang berjalan."

Hadits ke-6


Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kamu makan makanan, maka janganlah ia membasuh tangannya sebelum ia menjilatinya atau menjilatkannya pada orang lain." Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-5


Dari Imran Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah seseorang duduk mengusir orang lain dari tempat duduknya, kemudian ia duduk di tempat tersebut, namun berilah kelonggaran dan keluasan." Muttafaq Alaihi.

Hadits ke-4


Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila engkau bertiga maka janganlah dua orang berbisik tanpa menghiraukan yang lain, hingga engkau bergaul dengan manusia, karena yang demikian itu membuatnya susah." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.

Hadits ke-3


Nawas Ibnu Sam'an Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tentang kebaikan dan kejahatan. Beliau bersabda: "Kebaikan ialah akhlak yang baik dan kejahatan ialah sesuatu yang tercetus di dadamu dan engkau tidak suka bila orang lain mengetahuinya." Riwayat Muslim.

Hadits ke-2


Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu karena hal itu lebih patut agar engkau sekalian tiak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu." Muttafaq Alaihi.

1. Ancaman keras bagi orang yang berdusta atas nama Rasulullah saw.

Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:  Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berdusta mengatasnamakan aku, karena sesungguhnya orang yang berdusta atas namaku, maka ia akan masuk neraka. (Shahih Muslim No.2)

Hidayah Turun Di Bumi Sriwijaya

"Birai-birai membatasi di bawah Ampera
Candramawa Hati melihatnya
Ketika Dersik merajam kulit
Terkadang Mereka Halai-balai
Dalam Idrak aku berfikir
Semoga Hidayah selalu Mereka Harapkan
Walau Klandestin"

Delapan Kelompok & Bendera di Padang Mahsyar

" (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain demikian pula dengan langit dan mereka berkumpul di padang mahsyar menghadap Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". [ QS. Ibrahim (14) : 48]
Ilustrasi
Pada hari dikumpulkan-Nya umat manusia di Padang Mahsyar kelak, terdapat bendera pujian (Liwaul Hamidi) berada diatas langit. Orang-orang mukmin pada hari itu terbagi dalam delapan kelompok. dan masing-masing kelompok mempunyai bendera yang dipegang oleh pemimpinnya., ialah orang-orang beriman yang terkemuka dalam bidangnya;

  1. Bendera kebenaran (Lhiwaus Shidqi) dipegang oleh Abu Bakar Asshiddiq ra. Semua orang-orang Beriman yang benar dan jujur berada dalam barisan bendera ini.

  2. Bendera Fuqaha' dalam genggaman Mu'adz bin Jabal ra. Segenap Alim Ulama/ahli Fiqih berbaris dibelakangnya.

  3. Bendera Zuhud untuk Abu Dzar ra. dan semua orang yang zahid selama hidupnya di dunia.

  4. Bendera sedekah/derma oleh Ustman bin Affan ra. dan orang-orang yang beriman yang dermawan dalam barisannya.

  5. Bendera Syuhada dipegang oleh Ali ra. Dan semua orang-orang beriman yang mati syahid berada dibarisannya.

  6. Bendera Qurra' dipercayakan kepada Ubaya Ka'ab, dan semua qori dalam barisannya.

  7. Bendera Mu'adzin oleh Bilal ra. dan semua mu'adzin berada dalam barisannya.

  8. Dan Bendera orang-orang yang dibunuh dengan aniaya untuk Husain ra. Juga bagi orang-orang beriman yang dibunuh secara aniaya.


Sumber :   
Rijal Hamid Syamsul. 1422 H/2001M. 1001 Butir Pencerah Jiwa Cetakan Ke II . Jakarta Timur: Cahaya Islam.

Lihat Pula :
http://siarislam.blogspot.co.id/2014/10/kondisi-manusia-di-padang-mahsyar.html
http://www.ruqyah-syariyyah.athallah.biz/2015/07/dahsyatnya-keadaan-di-padang-mahsyar.html